Ruang Intelektual
  • Login
  • Daftar
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Ilmu Bahasa Arab
    • Nahwu
    • Sharaf
    • Balaghah
    • ‘Arudh
    • Qafiyah
    • Fiqh Lughah
    • Wadh’i
  • Ilmu Rasional
    • Ilmu Mantik
    • Ilmu Maqulat
    • Adab Al-Bahts
    • Al-‘Umȗr Al-‘Ammah
  • Ilmu Alat
    • Ulumul Qur’an
    • Ilmu Hadits
    • Ushul Fiqh
  • Ilmu Maqashid
    • Ilmu Kalam
    • Ilmu Firaq
    • Filsafat
    • Fiqh Syafi’i
    • Tasawuf
  • Ilmu Umum
    • Astronomi
    • Bahasa Inggris
    • Fisika
    • Matematika
    • Psikologi
    • Sastra Indonesia
    • Sejarah
  • Nukat
    • Kitab Mawaqif
  • Lainnya
    • Biografi
    • Penjelasan Hadits
    • Tulisan Umum
    • Prosa Intelektual
    • Karya Sastra
    • Ringkasan Buku
    • Opini
    • Koleksi Buku & File PDF
    • Video
Ruang Intelektual
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil

Tentang Hilang dan Sedih; Risalah Patah Hati

Oleh Muhammad Said Anwar
26 Maret 2023
in Filsafat
Tentang Hilang dan Sedih; Risalah Patah Hati

Source: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-memegang-kertas-putih-dengan-gambar-berbentuk-hati-3732384/

Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WA

Manusia bersepakat menikmati rasa, tapi berselisih tentang sikap atas rasa. Manusia tidak bisa merdeka dari dekapan rasa, karena inilah akar dari nilai realitas semu. Karena nilai, cinta dan patah hati hadir sebagai makna. Hidup bisa bernilai surga bagi orang-orang yang hidup dalam cinta, bisa pula menjadi neraka bagi mereka yang terpenjara dalam nestapa.

Kita hidup dalam tempur nalar di balik dinding sekolah, ajang lomba prestasi, dan persaingan yang tak berarti. Naasnya, berdamai dengan rasa pun tak kunjung terdengar dalam kurikulum yang katanya memanusiakan manusia. Olahraga yang turnamennya mendunia, tapi olah rasa masih terdengar unik.

Ibnu Sina, dalam Risalah fi Mâhiyyah Al-Huzn menyatakan bahwa sebuah kesedihan datang setelah hadirnya kehilangan di teras hati; tentang apa yang pernah dicinta, tentang hasrat yang sudah pudar.

Uniknya, walau sedih dan cinta berada pada kutub yang berbeda, mereka memiliki syarat yang sama; 1) Subjek. 2) Objek. 3) Rasa. 4) Pengetahuan. Cinta ada karena subjek yang berhasrat atas objek. Tatkala subjek kehilangan objek, maka di sinilah kesedihan itu timbul. Berarti, sedih adalah ketiadaan cinta, tapi setelah cinta hadir. Karena manusia hanya patah hati pada orang yang pernah dicintai.

Bukankah rasa ada setelah adanya pengetahuan baik dan buruk? Syekh Said Fodah dalam Syarh Muthawwal menyatakan bahwa tidak mungkin ada rasa jika tak ada ilmu (pengetahuan). Karena pengetahuan adalah stimulus yang mengundang rasa, sedangkan respon atas rasa adalah sikap. Maka, cinta pada pandangan pertama itu tidak ada.

Berdamai; Sebuah Sikap

Sebagai sebuah pengantar di paragraf awal, sebuah premis sudah terbangun; manusia bisa memilih sikap atas rasanya. Jika manusia tidak bisa memilih jatuh cinta kepada siapa, maka manusia tidak bisa menghindari pilu yang menunggu di alur tak diharapkan.

Sikap manusia adalah berdamai; mereka menerima atas apa yang terjadi; memaafkan pilu yang diamanahkan semesta. Manusia harus mendamaikan antara rasa dan pengetahuan; pengetahuan mendidik rasa agar tidak absurd, rasa mendidik pikiran agar lebih bijaksana. Inilah konklusi dari premis yang rindu akan makna utuh.

BacaJuga

Kebebasan, Moralitas, dan Tanggung Jawab; Telaah Filsafat Moral Syekh Hamdi Zaqzuq

Peta “Semua” Ilmu ala Ibnu Sina

Inkonsistensi Guru Gembul

Filsafat Hari Ini; Quo Vadis?

Filsafat memiliki satu pondasi primordial; sophos (bijaksana). Bijaksana adalah saat manusia tahu apa yang harus dia lakukan, apa yang dia harus tinggalkan. Ketika manusia tahu bahwa sedih adalah bom waktu yang bisa meledak kapan saja, maka manusia harus belajar bersikap untuk kapan pun.

Jauh di dalam hati, ada sebuah ruangan amat kecil untuk menerima sebuah kenyataan, sebelum pada akhirnya merasa baik-baik saja. Ingatlah, ruangan ini sebaik mungkin, agar ketika kenyataan tidak berjodoh dengan ekspektasi, jalan pulang selalu terbuka tanpa harus tersesat di hutan belantara.

Hasrat

Ibnu Sina, alih-alih menyarankan untuk menghilangkan hasrat, regulasi kepada arah semestinya menjadi sebuah solusi. Jika cinta menjadi fana karena objek fana, maka cinta menjadi kekal karena objek kekal. Keberadaan cinta bergantung dengan keberadaan objeknya. Objek cinta inilah yang menentukan ketahanan cinta.

Seperti dalam awal risalahnya, sedih ada karena kehilangan. Berarti, orang yang tidak pernah merasakan sedih adalah orang yang tidak pernah memiliki. Karena kehilangan ada setelah memiliki. Bagaimana cinta ada tanpa rasa memiliki?

Para pecinta yang terkejut adalah mereka yang kurang memperhitungkan sebuah konsekuensi. Mereka berani bermain api, tapi menolak terkena api. Walau cinta menghadirkan sebuah penasaran dalam hati, mereka lupa bahwa cinta bisa menjadi pisau yang menikam dalam kegelapan; saat mereka mencapai taraf overdosis dalam mencinta, sembari mengira tidak ada penderitaan yang bersembunyi di balik cinta.

Ketika kita mengamini cinta itu memiliki dua sisi, maka kita harus siap dengan konsekuensinya; entah itu menjemput dengan keberanian, menyimpan rapat dalam hati sambil dihantui penasaran, atau mematahkan asa yang terlanjur ada.

Cinta tidak pernah datang kepada orang yang siap, tapi orang-orang harus siap tentang apa saja yang akan dilakukan cinta; berbahagia tatkala cinta itu teramini dan berdamai ketika cinta itu pudar. Intaha al-kalam.

Wallahu a’lam

Muhammad Said Anwar

Muhammad Said Anwar

Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan. Mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di MI MDIA Taqwa 2006-2013. Kemudian melanjutkan pendidikan SMP di MTs MDIA Taqwa tahun 2013-2016. Juga pernah belajar di Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an Al-Imam Ashim. Lalu melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MANPK) Kota Makassar tahun 2016-2019. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo tahun 2019-2024, Fakultas Ushuluddin, jurusan Akidah-Filsafat. Setelah selesai, ia melanjutkan ke tingkat pascasarjana di universitas dan jurusan yang sama. Pernah aktif menulis Fanspage "Ilmu Logika" di Facebook. Dan sekarang aktif dalam menulis buku. Aktif berorganisasi di Forum Kajian Baiquni (FK-Baiquni) dan menjadi Pemimpin Redaksi (Pemred) di Bait FK-Baiquni. Menjadi kru dan redaktur ahli di media Wawasan KKS (2020-2022). Juga menjadi anggota Anak Cabang di Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Pada umur ke-18 tahun, penulis memililki keinginan yang besar untuk mengedukasi banyak orang. Setelah membuat tulisan-tulisan di berbagai tempat, penulis ingin tulisannya mencakup banyak orang dan ingin banyak orang berkontribusi dalam hal pendidikan. Kemudian pada umurnya ke-19 tahun, penulis mendirikan komunitas bernama "Ruang Intelektual" yang bebas memasukkan pengetahuan dan ilmu apa saja; dari siapa saja yang berkompeten. Berminat dengan buku-buku sastra, logika, filsafat, tasawwuf, dan ilmu-ilmu lainnya.

RelatedPosts

Kebebasan, Moralitas, dan Tanggung Jawab; Telaah Filsafat Moral Syekh Hamdi Zaqzuq
Filsafat

Kebebasan, Moralitas, dan Tanggung Jawab; Telaah Filsafat Moral Syekh Hamdi Zaqzuq

Oleh Muhammad Said Anwar
6 Mei 2025
Peta “Semua” Ilmu ala Ibnu Sina
Filsafat

Peta “Semua” Ilmu ala Ibnu Sina

Oleh Muhammad Said Anwar
2 Mei 2025
Inkonsistensi Guru Gembul
Filsafat

Inkonsistensi Guru Gembul

Oleh Muhammad Said Anwar
9 September 2024
Filsafat Hari Ini; Quo Vadis?
Filsafat

Filsafat Hari Ini; Quo Vadis?

Oleh Muhammad Said Anwar
6 Agustus 2024
Mengenal Filsafat
Filsafat

Mengenal Filsafat

Oleh Muhammad Said Anwar
5 Agustus 2024
Artikel Selanjutnya
Memperjelas Konsep “Kefanaan Dunia”

Memperjelas Konsep “Kefanaan Dunia”

Keberlakuan Kulliy Terhadap Individunya

Keberlakuan Kulliy Terhadap Individunya

Keterkaitan Kulliy dan Esensinya

Keterkaitan Kulliy dan Esensinya

KATEGORI

  • Adab Al-Bahts
  • Al-‘Umȗr Al-‘Ammah
  • Biografi
  • Filsafat
  • Ilmu Ekonomi
  • Ilmu Firaq
  • Ilmu Hadits
  • Ilmu Kalam
  • Ilmu Mantik
  • Ilmu Maqulat
  • Karya Sastra
  • Matematika
  • Nahwu
  • Nukat
  • Opini
  • Penjelasan Hadits
  • Prosa Intelektual
  • Sejarah
  • Tasawuf
  • Tulisan Umum
  • Ushul Fiqh

TENTANG

Ruang Intelektual adalah komunitas yang dibuat untuk saling membagi pengetahuan.

  • Tentang Kami
  • Tim Ruang Intelektual
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Karya Ruang Intelektual - Mari Berbagi Pengetahuan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Daftar

Buat Akun Baru!

Isi Form Di Bawah Ini Untuk Registrasi

Wajib Isi Log In

Pulihkan Sandi Anda

Silahkan Masukkan Username dan Email Anda

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Ilmu Bahasa Arab
    • Nahwu
    • Sharaf
    • Balaghah
    • ‘Arudh
    • Qafiyah
    • Fiqh Lughah
    • Wadh’i
  • Ilmu Rasional
    • Ilmu Mantik
    • Ilmu Maqulat
    • Adab Al-Bahts
    • Al-‘Umȗr Al-‘Ammah
  • Ilmu Alat
    • Ulumul Qur’an
    • Ilmu Hadits
    • Ushul Fiqh
  • Ilmu Maqashid
    • Ilmu Kalam
    • Ilmu Firaq
    • Filsafat
    • Fiqh Syafi’i
    • Tasawuf
  • Ilmu Umum
    • Astronomi
    • Bahasa Inggris
    • Fisika
    • Matematika
    • Psikologi
    • Sastra Indonesia
    • Sejarah
  • Nukat
    • Kitab Mawaqif
  • Lainnya
    • Biografi
    • Penjelasan Hadits
    • Tulisan Umum
    • Prosa Intelektual
    • Karya Sastra
    • Ringkasan Buku
    • Opini
    • Koleksi Buku & File PDF
    • Video

© 2024 Karya Ruang Intelektual - Mari Berbagi Pengetahuan