Kita sama-sama diperintahkan menjalankan lima rukun Islam sebagai konsekuensi iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Akan tetapi, dalam beberapa rincian rukun Islam, mungkin hanya bisa dilaksanakan oleh sebagian kalangan saja. Berkaitan dengan hal ini, saya teringat perkataan Prof. Dr. Abdul Fattah al-Awwari, Mantan Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar al-Syarif Kairo, “Setiap orang punya ibadah hakiki masing-masing. Ibadah orang yang diberi kelebihan harta oleh Allah Swt bukanlah mengisi shaf masjid terdepan ketika salat tarwih”. Hal ini karena siapa pun bisa melakukannya. Terlebih lagi salat tarwih adalah ibadah sunnah. Ibadah hakiki bagi mereka adalah menginfakkan sebagian rezkinya di jalan Allah, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Tidak ada nilainya jika orang-orang yang berkecukupan senantiasa mengerjakan ibadah-ibadah sunnah, sedangkan di sekitarnya banyak orang butuh bantuan hartanya.
~
“Ramadan telah datang kepadamu”. Ku dengar perkataan ini dari orang Mesir yang sudah tua. Perkataan ini ditujukannya kepada anak muda yang juga orang Mesir di hadapannya. “Hadir”. Balas si anak muda menerima nasehat orang yang lebih tua darinya. Percakapan singkat itu terjadi beberapa hari lalu di suatu subuh yang tenang, di samping Masjid Sa’dullah yang damai. Alhamdulillah, hari ini Sabtu, 2 April 2022 telah masuk 1 Ramadan 1443 H. Ramadan telah datang kepada kita, apapun keadaan kita.
Di malam pertama Ramadan kali ini, saya menerima sedekah dari seorang sopir tuk-tuk (kendaraan seperti bajaj). Sedekah itu berupa al-kalimah al-thayyibah, yang hanya bisa saya balas dengan beberapa Pond Mesir saja. Ketika saya dan teman telah masuk ke tuk-tuk, dia bertanya yang terjemahannya kurang lebih seperti ini, “Apakah ada lagi yang bersamamu?” Saya pun menjawabnya santai, “Tidak ada lagi yang bersama kami”. Dengan nada agak tinggi, si sopir membalas jawabanku, “Katakanlah, Allah bersama kita”. Pada saat itu pula saya sadar, bahwa begitu banyak hal-hal kecil yang telah saya lewatkan tanpa mengingat Allah. Biasanya, saya dan manusia pada umumnya hanya mengingat Allah di masa-masa genting saja.
Ramadan adalah salah satu momentum Allah mengingatkan kembali para hamba-Nya, agar setiap diam dan gerak hamba menjadi ibadah murni karena mengharap ridha-Nya. Di antara amalan yang dianjurkan saat Ramadan adalah bersedekah. Sungguh benar Rasulullah Saw, di mana beliau bersabda:
الكلمة الطيبة صدقة (رواه البخاري ومسلم)
“Perkataan yang baik adalah sedekah…” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Kehidupan kaum muslimin Mesir telah dipengaruhi oleh ajaran agama Islam. Para syekh al-Azhar al-Syarif telah berkontribusi besar dalam mengajarkan Islam hingga diterima oleh kalangan awam. Olehnya, tidak jarang kita jumpai nilai-nilai keislaman tampak pada masyarakat. Maka, jika ada yang menginginkan persatuan umat atas dasar nilai-nilai agama, maka hendaklah mereka kembali pada amal perbuatan masyarakat awam Mesir; mengamalkan hal-hal yang tampak kecil di pandangan mata kita, berkata baik misalnya.