Ruang Intelektual
  • Login
  • Daftar
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Ilmu Bahasa Arab
    • Nahwu
    • Sharaf
    • Balaghah
    • ‘Arudh
    • Qafiyah
    • Fiqh Lughah
    • Wadh’i
  • Ilmu Rasional
    • Ilmu Mantik
    • Ilmu Maqulat
    • Adab Al-Bahts
    • Al-‘Umȗr Al-‘Ammah
  • Ilmu Alat
    • Ulumul Qur’an
    • Ilmu Hadits
    • Ushul Fiqh
  • Ilmu Maqashid
    • Ilmu Kalam
    • Ilmu Firaq
    • Filsafat
    • Fiqh Syafi’i
    • Tasawuf
  • Ilmu Umum
    • Astronomi
    • Bahasa Inggris
    • Fisika
    • Matematika
    • Psikologi
    • Sastra Indonesia
    • Sejarah
  • Nukat
    • Kitab Mawaqif
  • Lainnya
    • Biografi
    • Penjelasan Hadits
    • Tulisan Umum
    • Prosa Intelektual
    • Karya Sastra
    • Ringkasan Buku
    • Opini
    • Koleksi Buku & File PDF
    • Video
Ruang Intelektual
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil

Kulliy dan Juz’iy; Perspektif Eksistensi Individu

Oleh Muhammad Said Anwar
4 Maret 2023
in Ilmu Mantik
Kulliy dan Juz’iy; Perspektif Eksistensi Individu

Source: https://kawa-news.com/en/life-changing-medical-inventions-birthed-from-the-muslim-world/

Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WA

Pada tulisan yang lalu, sudah dijelaskan bahwa kulliy itu tidak harus memiliki individu di alam nyata. Karena tolak ukur kulliy itu adalah tashawwur atau konsep kita terhadap sesuatu itu. Tulisan kali ini akan membahas kulliy dari segi eksistensi individunya.

Kulliy, dari segi kemungkinan keberadaan individunya, terbagi menjadi dua; 1) Mustahil ada. 2) Mungkin saja ada. Kemudian, yang bagian kemungkinan ada ini, terbagi dua; 1) Mungkin saja ada, tapi tidak ada wujudnya. 2) Mungkin keberadaannya dan wujudnya ada.

Kemudian, bagian yang keberadaannya dimungkinkan dan wujudnya memang ada, terbagi menjadi tiga; 1) Wujudnya hanya satu, dan mungkin saja ada yang serupa dengannya. 2) Wujudnya ada, tapi mustahil ada yang serupa dengannya. 3) Wujudnya ada, dan banyak individunya.

Kemudian, bagian ketiga ini, dibagi lagi menjadi dua; 1) Terbatas. 2) Tidak terbatas.

Setiap dari bagian-bagian ini, hanya menghasilkan enam kemungkinan saja[1]. Berikut ulasannya.

Bagan Kulliy dan Juz’iy dari Segi Eksistensinya
  1. Kulliy yang Individunya Tidak Berwujud, Karena Kemustahilan

Contoh yang kerap digunakan adalah terjadinya dua hal yang saling kontradiksi terjadi bersamaan (ijtimâ’ al-nâqidhain). Meskipun tidak ada di alam nyata, tapi secara konseptual, akal kita memungkinkan adanya hal-hal yang saling kontradiksi memiliki juz’iy. Misalnya, hidup dan tidak hidup, cinta dan tidak cinta, baik dan tidak baik, dan lain-lain.

Kalau kita analisis lagi, ijtima’ al-nâqidhain itu menjadi kulliy, sedangkan juz’iy–nya itu seperti baik dan tidak baik, cinta dan tidak cinta, dan lain-lain. Mengapa? Sekali lagi, baik dan tidak baik itu kontadiksi kan? Begitu juga cinta dan tidak cinta, hidup dan tidak hidup, dan lain-lain. Semua hal-hal yang menyandang “bersatunya dua hal yang kontadiksi” maka ia adalah juz’iy-nya.

Jadi, sekali lagi, kulliy dan juz’iy itu walaupun tidak ada di alam nyata, tapi secara konseptual, masih diterima. Sekali lagi, konseptual, hanya di akal.

BacaJuga

Mengenal Hukum Kontradiksi dan Ketentuannya

Kulliy Keempat: Khassah

Kulliy Ketiga: Fashl

Kulliy Kedua: Nau’

Contoh lainnya, sekutu Tuhan (syârik al-bâri). Sebagai orang yang beriman, tentu kita mengamini bahwa Tuhan itu Maha Esa, tidak ada sekutunya. Tapi, sebagai sebuah konsep‒ingat sekali lagi, sebagai konsep‒Tuhan itu konsep universal yang berlaku bagi banyak individu. Sekutu-sekutu Tuhan yang banyak itu tidak ada, tapi akal kita masih bisa membayangkan itu.

Maka dari itu, sekutu Tuhan, masuk dalam kulliy. Mengapa? Karena akal kita masih bisa membayangkan itu, walaupun iman kita menolak. Namun, ada pembahasan khusus kenapa Tuhan harus satu. Di sini bukan tempatnya.

  1. Kulliy yang Individunya Tidak Berwujud, Tapi Individunya Mungkin Ada

Contohnya, kota yang terbuat dari cahaya. Kalau ditanya, apakah Anda pernah mengunjungi atau mendengar saja tentang lokasi kota cahaya itu di bumi ini? Tentu tidak. Tapi, kalau berbicara kemungkinan, akal kita menerima kemungkinan itu, bahkan tidak bertentangan dengan akal, sekalipun secara kebiasaan, itu mustahil.

Bedanya dengan poin yang pertama, poin kedua ini, tidak memiliki wujud di alam nyata, tapi keberadaannya mungkin. Sedangkan yang pertama, sangat mustahil keberadaannya secara akal di alam nyata, meskipun sama-sama tidak memiliki wujud.

  1. Kulliy yang Individunya Satu, Tapi Mustahil Diserupai

Contohnya, kata Tuhan. Sebagai orang yang beriman, tentu kita meyakini bahwa Tuhan itu Esa. Tidak berbilang. Tapi, Tuhan di sini sebagai “konsep”, sekali lagi sebagai “konsep” kalau akal kita bisa membayangkan Tuhan itu banyak, walaupun kita sudah mempelajari dalil-dalil bahwa Tuhan itu Esa.

Maka, Tuhan masuk kategori kulliy, walaupun individunya satu. Mengapa? Sebagai sebuah “konsep” akal kita bisa membayangkan keterbilangan itu, walaupun kenyataannya Tuhan ada satu saja.

Di sini, perlu dicatat bahwa meskipun di awal kita diperkenalkan juz’iy sebagai kumpulan cakupan yang banyak, tapi ada juga cakupan hanya satu, yaitu poin ketiga ini. Jadi, meskipun kategori “konsep” Tuhan ini kulliy, tapi tetap saja satu di kenyataan. Mengapa? Karena kategori ini, kita sedang membahas kulliy yang individunya hanya satu saja.

  1. Kulliy yang Individunya Satu, Tapi Mungkin Diserupai

Misalnya, matahari. Kenyataannya, di tata surya kita, hanya ada satu matahari. Tapi kalau kita membayangkan matahari ada empat dalam tata surya kita, akal masih bisa membayangkan keterbilangan wujud matahari itu. Begitu juga dengan semesta (misalnya). Kalau kita melihat teori-teori fisika kuantum, maka keberadaan semesta lain yang kita kenal dengan “semesta paralel”, dimungkinkan oleh akal.

Maka dari itu, matahari, semesta, dan lain-lain, digolongkan dalam kulliy yang hanya memiliki satu individu, tapi akal memungkinkan ada yang serupa dengannya.

  1. Kulliy yang Individunya Banyak, Tapi Terbatas

Misalnya, manusia. Kata manusia, sebenarnya termasuk kulliy. Karena manusia, memiliki banyak individu yang memiliki hakikat kemanusiaan. Walaupun miliaran makhluk hidup yang bernama manusia ini sepakat menikah serentak dan melahirkan anak serentak sampai serentak berlomba-lomba memiliki banyak anak, manusia tetap akan terbatas.

Ada banyak sekali di dunia ini kulliy yang memiliki individu banyak tapi terbatas. Misalnya, rumah, binatang, tumbuhan, perusahaan, universitas, sekolah, dan lain-lain. Walaupun banyak cakupannya, tapi tetap terbatas.

  1. Kulliy yang Individunya Banyak, Tapi Tidak Terbatas

Misalnya nikmat Tuhan. Tentunya kita sebagai orang beriman, kita yakin bahwa nikmatnya Tuhan tidak terbatas. Karena nikmat yang tidak terbatas, berasal dari Dzat yang tidak terbatas. Perlu kita ingat lagi, bahwa nikmat Tuhan itu termasuk kulliy. Kulliy, memiliki individu. Dalam konteks ini, kulliy memiliki individu yang tidak terbatas. Individunya bisa kita rasakan, nikmatnya hidup, nafas tanpa henti, darah yang mengalir, kesehatan, dan lain-lain bahkan kalau kita datangkan tinta sebanyak laut, lalu didatangkan lagi, tidak akan sanggup mendokumentasikan seluruh nikmat Tuhan.

Contoh lain, kata “syai’” atau sesuatu. Yang namanya “sesuatu” itu tidak terbatas. Seluruh benda, perbuatan, dan lain-lain, masuk dalam individunya “sesuatu”. Jika didatangkan buku yang beratus-ratus jilid, kita tidak akan sanggup menulis semua yang bisa termasuk “sesuatu” itu atau yang mengandung hakikat “kesesuatuan”.

Wallahu a’lam.


Footnote:

[1] Setelah kita lihat beberapa pembagian kulliy ditinjau dari segi afrâd-nya di dalam kenyataan itu ada atau tidak, mungkin timbul pertanyaan, kenapa hanya afrâd atau juz’iy saja yang dibahas eksistensinya, bukan kulliy? Jawaban yang bisa diberikan adalah, kulliy itu hanyalah sebuah konsep dan tidak ada wujudnya di alam nyata.

Misalnya, “tumbuhan”. Dalam kehidupan nyata, anda tidak pernah melihat tumbuhan, tapi individunya saja, seperti pohon cemara, pohon apel, wortel, dan lain-lain. Andai memang tumbuhan “wujudnya” ada dalam kenyataan, coba datangkan makhluk yang bernama “tumbuhan” itu. Pohon cemara sekaligus pohon apel saja menjadi satu, secara kebiasaan mustahil. Apalagi mencakup semua tanaman-tanaman sekaligus menjadi satu-kesatuan lalu muncul di dalam kenyataan.

Contoh lain, “manusia”. Dalam kenyataan, kita tidak pernah melihat manusia. Yang anda lihat dalam kehidupan sehari-hari, hanyalah individu dari manusia. Misalnya Alif, Alwi, Amal, Faiz, Mufas, Arman, dan lain-lain. Semua ini adalah sesuatu yang mengandung hakikat kemanusiaan lalu diberi nama untuk menunjukkan identitas yang berbeda.

Sederhananya begini, ketika kita berbicara masalah kulliy maupun juz’iy, kita berbicara “konsep” sekali lagi, konsep. Tadi dikatakan bahwa sebenarnya kita tidak pernah melihat manusia dan tumbuhan dalam kehidupan nyata, karena keduanya hanyalah “konsep”. Sedangkan makhluk yang bernama konsep itu, wujudnya ada di akal (wujud dzihniy). Jadi, yang tampak di kehidupan nyata hanyalah individunya saja. Itupun, individu tidak harus wujud di dalam kenyataan sebagaimana yang sudah dijelaskan.

Muhammad Said Anwar

Muhammad Said Anwar

Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan. Mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di MI MDIA Taqwa 2006-2013. Kemudian melanjutkan pendidikan SMP di MTs MDIA Taqwa tahun 2013-2016. Juga pernah belajar di Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an Al-Imam Ashim. Lalu melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MANPK) Kota Makassar tahun 2016-2019. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo tahun 2019-2024, Fakultas Ushuluddin, jurusan Akidah-Filsafat. Setelah selesai, ia melanjutkan ke tingkat pascasarjana di universitas dan jurusan yang sama. Pernah aktif menulis Fanspage "Ilmu Logika" di Facebook. Dan sekarang aktif dalam menulis buku. Aktif berorganisasi di Forum Kajian Baiquni (FK-Baiquni) dan menjadi Pemimpin Redaksi (Pemred) di Bait FK-Baiquni. Menjadi kru dan redaktur ahli di media Wawasan KKS (2020-2022). Juga menjadi anggota Anak Cabang di Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Pada umur ke-18 tahun, penulis memililki keinginan yang besar untuk mengedukasi banyak orang. Setelah membuat tulisan-tulisan di berbagai tempat, penulis ingin tulisannya mencakup banyak orang dan ingin banyak orang berkontribusi dalam hal pendidikan. Kemudian pada umurnya ke-19 tahun, penulis mendirikan komunitas bernama "Ruang Intelektual" yang bebas memasukkan pengetahuan dan ilmu apa saja; dari siapa saja yang berkompeten. Berminat dengan buku-buku sastra, logika, filsafat, tasawwuf, dan ilmu-ilmu lainnya.

RelatedPosts

Mengenal Hukum Kontradiksi dan Ketentuannya
Ilmu Mantik

Mengenal Hukum Kontradiksi dan Ketentuannya

Oleh Muhammad Said Anwar
30 Juni 2024
Kulliy Keempat: Khassah
Ilmu Mantik

Kulliy Keempat: Khassah

Oleh Muhammad Said Anwar
16 Oktober 2023
Kulliy Ketiga: Fashl
Ilmu Mantik

Kulliy Ketiga: Fashl

Oleh Muhammad Said Anwar
9 Oktober 2023
Kulliy Kedua: Nau’
Ilmu Mantik

Kulliy Kedua: Nau’

Oleh Muhammad Said Anwar
2 Oktober 2023
Psychology Proof Fallacy
Ilmu Mantik

Psychology Proof Fallacy

Oleh Muhammad Said Anwar
1 Oktober 2023
Artikel Selanjutnya
Bagaimana Saya Membaca Buku?

Bagaimana Saya Membaca Buku?

Nuktah Pertama; Tuhan, Butuh Pembuktian?

Nuktah Pertama; Tuhan, Butuh Pembuktian?

Jika Tuhan Ada, Kenapa Masih Ada yang Mengingkari-Nya?

Jika Tuhan Ada, Kenapa Masih Ada yang Mengingkari-Nya?

KATEGORI

  • Adab Al-Bahts
  • Al-‘Umȗr Al-‘Ammah
  • Biografi
  • Filsafat
  • Ilmu Ekonomi
  • Ilmu Firaq
  • Ilmu Hadits
  • Ilmu Kalam
  • Ilmu Mantik
  • Ilmu Maqulat
  • Karya Sastra
  • Matematika
  • Nahwu
  • Nukat
  • Opini
  • Penjelasan Hadits
  • Prosa Intelektual
  • Sejarah
  • Tasawuf
  • Tulisan Umum
  • Ushul Fiqh

TENTANG

Ruang Intelektual adalah komunitas yang dibuat untuk saling membagi pengetahuan.

  • Tentang Kami
  • Tim Ruang Intelektual
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Karya Ruang Intelektual - Mari Berbagi Pengetahuan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Daftar

Buat Akun Baru!

Isi Form Di Bawah Ini Untuk Registrasi

Wajib Isi Log In

Pulihkan Sandi Anda

Silahkan Masukkan Username dan Email Anda

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Ilmu Bahasa Arab
    • Nahwu
    • Sharaf
    • Balaghah
    • ‘Arudh
    • Qafiyah
    • Fiqh Lughah
    • Wadh’i
  • Ilmu Rasional
    • Ilmu Mantik
    • Ilmu Maqulat
    • Adab Al-Bahts
    • Al-‘Umȗr Al-‘Ammah
  • Ilmu Alat
    • Ulumul Qur’an
    • Ilmu Hadits
    • Ushul Fiqh
  • Ilmu Maqashid
    • Ilmu Kalam
    • Ilmu Firaq
    • Filsafat
    • Fiqh Syafi’i
    • Tasawuf
  • Ilmu Umum
    • Astronomi
    • Bahasa Inggris
    • Fisika
    • Matematika
    • Psikologi
    • Sastra Indonesia
    • Sejarah
  • Nukat
    • Kitab Mawaqif
  • Lainnya
    • Biografi
    • Penjelasan Hadits
    • Tulisan Umum
    • Prosa Intelektual
    • Karya Sastra
    • Ringkasan Buku
    • Opini
    • Koleksi Buku & File PDF
    • Video

© 2024 Karya Ruang Intelektual - Mari Berbagi Pengetahuan