Ruang Intelektual
  • Login
  • Daftar
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Ilmu Bahasa Arab
    • Nahwu
    • Sharaf
    • Balaghah
    • ‘Arudh
    • Qafiyah
    • Fiqh Lughah
    • Wadh’i
  • Ilmu Rasional
    • Ilmu Mantik
    • Ilmu Maqulat
    • Adab Al-Bahts
    • Al-‘Umȗr Al-‘Ammah
  • Ilmu Alat
    • Ulumul Qur’an
    • Ilmu Hadits
    • Ushul Fiqh
  • Ilmu Maqashid
    • Ilmu Kalam
    • Ilmu Firaq
    • Filsafat
    • Fiqh Syafi’i
    • Tasawuf
  • Ilmu Umum
    • Astronomi
    • Bahasa Inggris
    • Fisika
    • Matematika
    • Psikologi
    • Sastra Indonesia
    • Sejarah
  • Nukat
    • Kitab Mawaqif
  • Lainnya
    • Biografi
    • Penjelasan Hadits
    • Tulisan Umum
    • Prosa Intelektual
    • Karya Sastra
    • Ringkasan Buku
    • Opini
    • Koleksi Buku & File PDF
    • Video
Ruang Intelektual
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil

Empat Macam Wujud

Dars: Extra

Oleh Muhammad Said Anwar
13 Oktober 2021
in Ilmu Mantik
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WA

Pada sore hari, saya bersama teman melintasi tempat yang sangat ramai, ada yang pergi berbelanja, ada juga yang sama seperti saya, jalan-jalan juga, dan lain-lain. Tiba-tiba, ada perempuan di jalan cantik menawan yang mencuri perhatian kami. Meskipun hanya lewat beberapa detik saja, tapi bayangannya begitu lekat di akal. Setelah itu, saya berkata kepada teman “cewek yang lewat tadi, cantik ya ternyata“. Kemudian, pada suatu kesempatan saya menuliskan kata “cewek” itu di sini, tepat yang anda baca sekarang.

Dari cerita singkat itu, kita bisa mengajukan beberapa pertanyaan, apakah cewek yang lewat itu berada di alam nyata? Tanpa perlu berpikir lama, kita bisa menjawab kalau memang cewek itu ada di alam nyata. Keberadaan seperti ini, para filusuf dengan istilah “𝒘𝒖𝒋𝒖𝒅 𝒌𝒉â𝒓𝒊𝒋𝒊𝒚” atau eksistensi yang berada di alam nyata. Segala sesuatu di dunia ini, memiliki wujud tersebut.

Sandal yang saya pakai, handphone yang saya genggam, teman yang saya temani jalan, semuanya wujud khâriji atau biasa juga disebut sebagai wujud ‘ain.

Tapi, beberapa setelah itu, wujud wanita cantik tadi, sudah tidak ada depan mata saya dan kawan saya, tapi bayang-bayangnya masih ada di akal kita. Keber-ada-an yang hanya ada di akal ini disebut dengan “𝒘𝒖𝒋𝒖𝒅 𝒅𝒛𝒊𝒉𝒏𝒊𝒚” atau eksistensinya hanya ada di akal, bukan di alam nyata.

Terkait dengan wujud kedua ini, ada perdebatan panjang antara para mutakallimun dan para filusuf, apakah wujud dzihni ini, bisa dikatakan benar-benar ada di alam nyata? Para mutakallimun memgatakan tidak, sedangkan para filusuf mengatakan iya. Ini tidak akan saya bahas pada sesi ini, karena bukan tempatnya. Yang jelas, kita tahu bahwa wujud dzihni seperti ini konsepnya dan ada perbedaan pendapat.

Sederhananya begini, wujud dzihni itu hanyalah “pantulan” dari wujud khârijiy. Jika anda membayangkan semua benda yang ada di alam semesta ini, maka saat itu juga, ia menjadi wujud dzihniy.

Setelah saya membayangkan cewek cantik tadi, saya mulai melafazhkan kepada teman “cewek yang lewat tadi, cantik ya ternyata“. Saya sudah mengeluarkan lafazh “cewek” kepada teman saya, dan lafazh ini juga termasuk wujud. Wujud apa? Yang jelas bukan wujud khârijiy dan wujud dzihniy. Para mutakallimun menyebutnya dengan “𝒘𝒖𝒋𝒖𝒅 𝒍𝒂𝒇𝒛𝒉𝒊𝒚” atau wujud yang hanya sebatas pelafalan saja. Sebenarnya, dia hanyalah metafora saja, bukan lagi wujud yang sesungguhnya.

Setelah kita melihat, bahwa setiap wujud tadi, bisa ada dalam alam nyata (wujud khârijiy), bisa juga hanya sebatas bayangan (wujud dzihniy), juga bisa dilafalkan (wujud lafzhiy), dan ternyata juga bisa ditulis. Sekarang saya menuliskan, dan pada tulisan sesi ini, anda sudah berkali-kali membaca kata “cewek“. Tulisan ini juga wujud, tapi disebut dengan “𝒘𝒖𝒋𝒖𝒅 𝒌𝒉𝒂𝒕𝒕𝒊𝒚/𝒌𝒂𝒕𝒃𝒊𝒚” atau wujud yang hanya berupa tulisan saja.

BacaJuga

Mengenal Hukum Kontradiksi dan Ketentuannya

Kulliy Keempat: Khassah

Kulliy Ketiga: Fashl

Kulliy Kedua: Nau’

Mahmud Abu Daqîqah menegaskan bahwa wujud khattiy ini hanyalah metafora saja (wujud majâzi), sementara wujud yang benar-benar wujud adalah wujud khârijiy.

Para filusuf menyebutkan wujud-wujud ini dengan istilah “marâtib al-Wujud” (tingkatan-tingkatan wujud). Apapun yang berada di alam nyata, maka wujudnya disebut wujud khârijiy (wujud eksternal/alam luar). Kemudian, ketika kita hanya membayangkan wujud itu, maka ia menjadi wujud dzihniy (wujud rasio). Lalu ketika kita melafalkan sesuatu itu, maka menjadi wujud lafzhi (wujud verbal). Dan selanjutnya, ketika dituliskan, maka menjadi wujud khattiy (wujud tekstual).

Timbul pertanyaan, Tuhan memiliki keempat wujud itu atau tidak? Jawaban paling singkat, tidak. Karena keempat wujud ini hanya berlaku pada hal-hal mumkinât (kontigen) saja. Dengan kata lain, keempat wujud ini, hanya berlaku pada alam. Tidak berlaku bagi Tuhan. Tuhan sudah dikeluarkan dari wujud ini, sebagaimana ketika kita membahas maqûlat al-‘Asyarah, Tuhan tidak termasuk dalam kategori apapun.

Mengapa? Jika Tuhan memiliki wujud khârijiy, maka secara Tidak langsung, kita membatasi Tuhan dengan alam yang terbatas ini. Jika Tuhan memiliki wujud dzihniy, maka Tuhan sudah serupa dengan sesuatu yang ada di akal kita, sedangkan Tuhan tidak serupa dengan apapun. Wujud dzihniy itu, berkaitan dengan esensi (mâhiyyah), sedangkan Tuhan tidak memiliki esensi.

Tapi, itu tergantung bagaimana kita menerjemahkan atau menkonsepsikan “wujud khârijiy” ini. Jika kita menerjemahkan wujud khârijiy ini sebagai sesuatu yang ada di alam semesta, sudah tentu kita berkata tidak, sebab Tuhan tidak bertempat. Tapi, kalau kita memahami keberlakuan wujud khârijiy bagi Tuhan sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, tidak bertempat, tidak berarah, tidak ada di dalam maupun di luar alam, maka bisa saja kita berkata iya. Tuhan memiliki wujud khârijiy dengan “konsep yang demikian”. Tuhan memiliki wujud yang independen, bukan sekedar imajinasi.

Lalu bagaimana dengan wujud lafzhi dan wujud khattiy? Seperti yang sudah dijelaskan, jika keduanya hanya metafora saja, tidak menunjukkan wujud asli. Ketika saya mengatakan “cewek” dan menuliskan kata “cewek” maka keduanya tidak membentuk wujud aslinya. Lafazh ya lafazh, tulisan ya tulisan.

Tuhan tidaklah bukan sesuatu yang terlafalkan, bukan sesuatu yang tertuliskan, bukan juga sesuatu yang terbayangkan, bukan juga sesuatu yang ada di alam semesta ini, tapi Dia adalah wujud yang independen, tidak berada di dalam alam semesta, tidak juga di luar alam, tidak berarah, juga tidak bertempat.

Kesimpulannya, wujud itu ada empat; 1) Wujud khârijiy, yang keberadaannya ada di alam nyata. 2) Wujud dzihniy, yang keberadaannya ada di akal. 3) Wujud lafzhi, yang sebatas pelafalan saja. 4) Wujud khattiy/katbiy. Wujud yang benar-benar hakiki adalah yang pertama. Wujud dzihniy, wujudnya diperselisihkan oleh para mutakallimun dan filusuf, sedangkan wujud lafzhiy dan khattiy, hanyalah metafora saja, bukan wujud asli (wujud majâzi).

Wallahu a’lam.

Tags: filsafatlogika
Muhammad Said Anwar

Muhammad Said Anwar

Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan. Mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di MI MDIA Taqwa 2006-2013. Kemudian melanjutkan pendidikan SMP di MTs MDIA Taqwa tahun 2013-2016. Juga pernah belajar di Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an Al-Imam Ashim. Lalu melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MANPK) Kota Makassar tahun 2016-2019. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo tahun 2019-2024, Fakultas Ushuluddin, jurusan Akidah-Filsafat. Setelah selesai, ia melanjutkan ke tingkat pascasarjana di universitas dan jurusan yang sama. Pernah aktif menulis Fanspage "Ilmu Logika" di Facebook. Dan sekarang aktif dalam menulis buku. Aktif berorganisasi di Forum Kajian Baiquni (FK-Baiquni) dan menjadi Pemimpin Redaksi (Pemred) di Bait FK-Baiquni. Menjadi kru dan redaktur ahli di media Wawasan KKS (2020-2022). Juga menjadi anggota Anak Cabang di Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Pada umur ke-18 tahun, penulis memililki keinginan yang besar untuk mengedukasi banyak orang. Setelah membuat tulisan-tulisan di berbagai tempat, penulis ingin tulisannya mencakup banyak orang dan ingin banyak orang berkontribusi dalam hal pendidikan. Kemudian pada umurnya ke-19 tahun, penulis mendirikan komunitas bernama "Ruang Intelektual" yang bebas memasukkan pengetahuan dan ilmu apa saja; dari siapa saja yang berkompeten. Berminat dengan buku-buku sastra, logika, filsafat, tasawwuf, dan ilmu-ilmu lainnya.

RelatedPosts

Mengenal Hukum Kontradiksi dan Ketentuannya
Ilmu Mantik

Mengenal Hukum Kontradiksi dan Ketentuannya

Oleh Muhammad Said Anwar
30 Juni 2024
Kulliy Keempat: Khassah
Ilmu Mantik

Kulliy Keempat: Khassah

Oleh Muhammad Said Anwar
16 Oktober 2023
Kulliy Ketiga: Fashl
Ilmu Mantik

Kulliy Ketiga: Fashl

Oleh Muhammad Said Anwar
9 Oktober 2023
Kulliy Kedua: Nau’
Ilmu Mantik

Kulliy Kedua: Nau’

Oleh Muhammad Said Anwar
2 Oktober 2023
Psychology Proof Fallacy
Ilmu Mantik

Psychology Proof Fallacy

Oleh Muhammad Said Anwar
1 Oktober 2023
Artikel Selanjutnya
Apakah Filsafat itu Sulit?

Apakah Filsafat itu Sulit?

Tarikh Sunnah (1)

Tarikh Sunnah (1)

Hal-Hal yang Harus Diketahui Penerjemah

Hal-Hal yang Harus Diketahui Penerjemah

KATEGORI

  • Adab Al-Bahts
  • Al-‘Umȗr Al-‘Ammah
  • Biografi
  • Filsafat
  • Ilmu Ekonomi
  • Ilmu Firaq
  • Ilmu Hadits
  • Ilmu Kalam
  • Ilmu Mantik
  • Ilmu Maqulat
  • Karya Sastra
  • Matematika
  • Nahwu
  • Nukat
  • Opini
  • Penjelasan Hadits
  • Prosa Intelektual
  • Sejarah
  • Tasawuf
  • Tulisan Umum
  • Ushul Fiqh

TENTANG

Ruang Intelektual adalah komunitas yang dibuat untuk saling membagi pengetahuan.

  • Tentang Kami
  • Tim Ruang Intelektual
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Karya Ruang Intelektual - Mari Berbagi Pengetahuan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Daftar

Buat Akun Baru!

Isi Form Di Bawah Ini Untuk Registrasi

Wajib Isi Log In

Pulihkan Sandi Anda

Silahkan Masukkan Username dan Email Anda

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Ilmu Bahasa Arab
    • Nahwu
    • Sharaf
    • Balaghah
    • ‘Arudh
    • Qafiyah
    • Fiqh Lughah
    • Wadh’i
  • Ilmu Rasional
    • Ilmu Mantik
    • Ilmu Maqulat
    • Adab Al-Bahts
    • Al-‘Umȗr Al-‘Ammah
  • Ilmu Alat
    • Ulumul Qur’an
    • Ilmu Hadits
    • Ushul Fiqh
  • Ilmu Maqashid
    • Ilmu Kalam
    • Ilmu Firaq
    • Filsafat
    • Fiqh Syafi’i
    • Tasawuf
  • Ilmu Umum
    • Astronomi
    • Bahasa Inggris
    • Fisika
    • Matematika
    • Psikologi
    • Sastra Indonesia
    • Sejarah
  • Nukat
    • Kitab Mawaqif
  • Lainnya
    • Biografi
    • Penjelasan Hadits
    • Tulisan Umum
    • Prosa Intelektual
    • Karya Sastra
    • Ringkasan Buku
    • Opini
    • Koleksi Buku & File PDF
    • Video

© 2024 Karya Ruang Intelektual - Mari Berbagi Pengetahuan